Dampak Tersembunyi: Mengungkap Tantangan Kesehatan Mental di Kalangan Karyawan
Kesehatan Mental – ungkapan yang dulu membawa stigma dan tersapu di bawah permadani perusahaan, kini telah muncul sebagai isu terpenting di lingkungan kerja yang serba cepat saat ini. Saat kita menavigasi kompleksitas kehidupan profesional modern, pentingnya memelihara kesejahteraan mental kita menjadi semakin nyata.

Menurut penelitian oleh Mental Health Foundation, sekitar 1 dari 6,8 orang di Inggris (14,7%) mengalami masalah kesehatan mental di tempat kerja. Statistik ini menyoroti prevalensi tantangan kesehatan mental di antara karyawan, menyoroti kebutuhan mendesak akan dukungan dan intervensi di tempat kerja.

Dalam lanskap kerja yang serba cepat dan menuntut seperti sekarang ini, menangani kesehatan mental di tempat kerja tidak lagi opsional tetapi merupakan tanggung jawab penting bagi pengusaha dan organisasi. Bergabunglah dengan kami saat kami mengeksplorasi langkah-langkah pencegahan untuk masalah kesehatan mental pada karyawan dan strategi pendukung untuk mempromosikan kesejahteraan di tempat kerja.

Apa itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental di tempat kerja mengacu pada kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial karyawan di tempat kerja. Ini melibatkan penciptaan lingkungan yang mendukung di mana individu dapat mengatasi tantangan yang berhubungan dengan pekerjaan, mempertahankan hubungan positif dengan rekan kerja, dan berkontribusi secara produktif untuk organisasi mereka. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental di tempat kerja sangat penting untuk mendorong kesejahteraan karyawan, kepuasan kerja, dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan. Pengusaha memainkan peran penting dalam mempromosikan kesehatan mental di tempat kerja melalui kebijakan, sumber daya, dan budaya yang mendukung yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan.

Dampak Positif dari Inisiatif Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Sejumlah penelitian telah menyoroti dampak positif dari inisiatif kesehatan mental di tempat kerja pada karyawan dan organisasi. Inisiatif ini dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam berbagai aspek baik di pekerjaan maupun kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa temuan kunci dari studi & penelitian:

Peningkatan Produktivitas dan Kinerja Karyawan

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa perusahaan dengan program kesehatan mental di tempat kerja yang komprehensif mengalami peningkatan produktivitas sebesar 63% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki program tersebut.

Mengurangi Absensi dan Presenteeism

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa perusahaan dengan program kesehatan mental menunjukan pengurangan 28% dalam cuti sakit dan penurunan 19% dalam presenteeism, di mana karyawan masuk kerja tetapi tidak sepenuhnya produktif karena masalah kesehatan mental.

Peningkatan Keterlibatan Karyawan

Sebuah jajak pendapat Gallup menemukan bahwa karyawan yang menjawab sangat setuju untuk pertanyaan tentang apakah majikan mereka peduli dengan kesejahteraan dan kesehatan mental mereka, menunjukan 4,6 kali lebih mungkin mereka terlibat lebih dalam pekerjaan mereka.

Pengembalian Investasi (ROI) Positif

Sebuah laporan oleh Deloitte menemukan bahwa untuk setiap £ 1 yang diinvestasikan dalam inisiatif kesehatan mental di tempat kerja, perusahaan melihat ROI rata-rata £ 5 dalam mengurangi ketidakhadiran dan meningkatkan produktivitas.

Peningkatan Kepuasan Kerja dan Retensi

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa karyawan di perusahaan dengan program kesehatan mental melaporkan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk tetap bekerja dengan majikan mereka saat ini.

Tindakan Pencegahan untuk Lingkungan Kerja yang Sehat Secara Mental

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah karyawan yang terkena dampak masalah kesehatan mental mengalami peningkatan yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Pandemi membawa berbagai pemicu stres, termasuk masalah kesehatan, isolasi sosial, ketidakpastian ekonomi, tantangan kerja jarak jauh, dan gangguan dalam rutinitas sehari-hari. Faktor-faktor ini secara kolektif berkontribusi pada peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan tekanan psikologis secara keseluruhan di antara karyawan secara global.

Menanggapi kekhawatiran yang berkembang ini, WHO telah menguraikan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh pengusaha untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan mental di tempat kerja.

Ini termasuk;

Mempromosikan Life-Work Balace

Mendorong keseimbangan hidup & kerja melibatkan penetapan harapan yang realistis untuk jam kerja dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk recharge dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman.

Inisiatif Pengurangan Stres

Stres di tempat kerja dapat berdampak buruk pada kesehatan mental karyawan, yang menyebabkan penurunan produktivitas dan kepuasan kerja. Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat memberikan inisiatif pengurangan stres seperti lokakarya mindfulness, sesi meditasi, atau kelas yoga.

Tetapkan Harapan yang Jelas

Ambiguitas dan ketidakpastian dalam peran pekerjaan dapat menyebabkan kecemasan dan penurunan kepuasan kerja. Pengusaha harus mengkomunikasikan harapan dan tujuan yang jelas kepada karyawan, memastikan mereka memahami tanggung jawab mereka dan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi harapan tersebut.

Mencegah Perundungan dan Pelecehan di Tempat Kerja

Lingkungan kerja yang saling menghormati dan inklusif sangat penting untuk membina kesehatan mental yang baik. Pengusaha harus memiliki kebijakan toleransi nol untuk intimidasi dan pelecehan serta memberikan pelatihan reguler kepada karyawan untuk mempromosikan komunikasi yang diwarnai saling menghargai serta empati.

Strategi Suportif untuk Lingkungan Kerja yang Sehat Secara Mental

Lewatlah sudah hari-hari ketika kesehatan mental diabaikan di tempat kerja. Saat ini, banyak perusahaan yang telah menyadari pentingnya membina lingkungan kerja yang sehat secara mental untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas secara keseluruhan. Menerapkan strategi pendukung sangat penting dalam menciptakan lingkungan seperti itu. Berikut adalah beberapa pendekatan utama yang bisa diaplikasikan:

Program Kesadaran Kesehatan Mental

Menerapkan program kesadaran kesehatan mental di tempat kerja dapat membantu mendobrak stigma dan menciptakan budaya keterbukaan. Lokakarya, seminar, dan sesi pendidikan dapat memberi karyawan pengetahuan tentang masalah kesehatan mental umum, cara mengenali tanda-tanda peringatan, dan ke mana harus mencari dukungan.

Program Bantuan Karyawan (EAP) & Terapi Klinis

Program Kesehatan Mental Karyawan memberikan bantuan kepada karyawan yang bergulat dengan kesulitan emosional pribadi atau terkait pekerjaan dengan menawarkan layanan konseling, dukungan, dan terapi klinis rahasia.

Pengusaha dapat berkolaborasi dengan EAP dan penyedia Layanan Kesehatan Mental untuk memastikan bahwa karyawan mengetahui sumber daya dan manfaat yang tersedia, mempromosikan intervensi dini dan dukungan pencegahan. Layanan ini setidaknya harus didanai sebagian oleh pengusaha, dan harus mencakup konsultasi dengan terapis klinis dan / atau Psikiater.

Jaringan Dukungan Teman Kerja

Membangun jaringan dukungan kerja atau buddy system dapat menciptakan rasa kebersamaan dan persahabatan di antara karyawan. Kolega yang saling mengecek satu sama lain dan menawarkan dukungan empati dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam mempromosikan kesejahteraan mental. Kishori, Kepala Operasi Medix India, dengan berani membuka tentang perjalanannya, di mana batas-batas antara kehidupan pribadi dan profesionalnya kabur. Ketika dia akhirnya terbuka, dia menyadari bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, tetapi bukan tidak apa-apa jika melewatinya sendirian.

Pengalaman Kishori menyoroti kekuatan transformatif jaringan dukungan kolega di tempat kerja. Dengan mendorong percakapan terbuka tentang kesehatan mental dan mengurangi rasa takut akan penilaian buruk, rekan kerja menjadi sekutu dalam perjalanan kesehatan mental masing-masing.

Pelatihan Kepemimpinan dalam Dukungan Kesehatan Mental

Memberikan pelatihan pada manager dan supervisor dalam mengenali tanda-tanda tekanan mental dan memberikan dukungan yang tepat sangat penting. Pemimpin yang mudah didekati, empati, dan dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Kesimpulan

Memperjuangkan kesehatan mental di tempat kerja memang merupakan tanggung jawab bersama yang menghadirkan situasi win-win bagi karyawan dan perusahaan. Langkah-langkah progresif semacam itu tidak hanya akan berkontribusi pada tenaga kerja yang lebih sehat dan lebih kuat tetapi juga bertujuan kepada transisi sosial positif yang bisa diaplikasikan, mematahkan stereotip, dan secara bertahap menghilangkan stigmatisasi terkait kesehatan mental.

Menjaga kesehatan mental karyawan bukan hanya tanggung jawab etis, tetapi prioritas strategis yang dapat mendefinisikan kembali cara kita memandang ‘Dunia Kerja’.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Skip to content